Masa remaja, masa dimana kata sebagian orang adalah masa-masa
paling indah bagi seorang anak manusia disaat mengarungi kehidupan di dalam
dunia ini. Mengapa??? Karena seseorang bisa mengekspresikan kreativitas dan
mengembangkan kemampuan yang tertanam pada diri mereka, serta semua bentuk dan
berbagai macam pembelengguan tampaknya terkubur dalam-dalam pada masa ini. Tidak
heran bila segala sesuatu terkesan bebas dan tanpa aturan, sehingga mereka
menganggap bahwa mereka adalah raja untuk segala sesuatu yang mereka lakukan. Di
masa ini juga adalah masa proses dimana para remaja mulai mengenal apa itu arti
persahabatan, lawan jenis, dan rasa mencintai seseorang, ataupun pergulatan
batin seorang remaja yang terungkap dan tergambar dalam berbagai jenis
kenakalan.
Pada dunia remaja saat ini, sebagian remaja yang beruntung
dan memang mumpunyai keinginanan untuk menjadi beruntung, tidak akan asing lagi
dengan istilah kuliah ataupun ngampus. . Disinilah mereka mulai
mengenal apa yang namanya hidup mandiri, karena sebagian besar mahasiswa-mahasiswi
biasanya akan memulai sebuah kehidupan baru dimana mereka akan hidup terpisah
dengan orang tua dan para saudara demi mencari kumpulan ilmu guna mengejar
mimpi-mimpi yang telah mereka gantungkan di tanah perantauan. Disamping mulai
mengenal kehidupan mandiri, mereka juga mulai mengenal kehidupan bebas tanpa
adanya “pengawas” lagi yang mungkin mengawasi diri mereka pada saat zaman mereka masih duduk di bangku
sekolah. Serasa semua jerat besi baja yang selama ini melingkar pada tubuh
mereka terlepas dan mulai bisa bergerak bebas kesana-keamari tanpa adanaya
peraturan yang mengikat lagi. Maka disinilah pentingnya pengawasan diri sendiri
dan juga harus lihai dalam memilih kondisi lingkungan.
Di dalam
dunia kampus sendiri terdapat berbagai macam organisasi, mulaih dari organisasi
intra kampus dari di tingkat fakultas samapi tingkat universitas dan juga ada
organisasi mahasiswa ekstra kampus yang lebih akrab di panggil oleh kalangan
mahasiswa dengan sebutan omek. Dalam omek kita akan diDIdik untuk bagaimana
kita bisa berorganisasi dan berpolitik. Karena memang kehidupan di dalam kampus
sendiri penuh dengan unsur polituk. Mulai dari posisi reKtor sampai dengan
posisi karyawan biasa yang notabanya karyawan rendahan pun mulai menerapakan
system politik dalam kehidupan mereka di dalam dunia kampus. Maka dari itu
disini mahasiswa dituntut untuk bisa beradaptasi dalam mengarungi miniature
kehidupan yang sesuai dengan kehidupan nyata ini melalui pembelajaran dalam
omek atau pergerakan. Biasanya omek atau pergerakan itu sendiri terbagi menuru
jenis agama atau dalam satu agama tapi beda aqidah. Nah lagi-lagi peran kita
yang dituntut besar dalam menentukan mana omek yang sesuai dengan pribadi kita
masing-masing. Dalam kegiatan yang sesungguhnya ada dalam omek itu sendiri
tidak selalu berorientasi pada demo. Tapi masih banyak kegiatan-kegiatan
positif yang ditawarkan oleh masing-masing omek.
Output yang
diharapakn dari kegiatan-kegiatan dalam pergerakan adalah agar kita bisa
bermanfaat bagi masyarakat sekitar, menularkan sisi positif yang telah kita
dapatkan selama ini untuk perkembangan masyarakat agar menjadi sebuah masyarakat yang berprinsip
lebih baik lagi dan tidak lagi buta akan apa yang namanya politik, mulia dari
mempengaruhi orang-orang disekitar kita missal keluarga terdekat sampai
kalangan masyarakat bahwa pergerakan itu sebenarnya adalah suatu hal positif
yang bisa mengembangkan kreatifitas mahasiswa dan mencetak mahasiswa tidak sekedar kuliah pulang terus. namun masih banyak hal yang masih bisa dilakukan.
maka mulai dari sekarang jangan pernah kita berpikiran selalu negatif pada apa yang namanya PERGERAKAN.