Rabu, 18 April 2012

Pergerakan dalam Dunia Kampus


Masa remaja, masa dimana kata sebagian orang adalah masa-masa paling indah bagi seorang anak manusia disaat mengarungi kehidupan di dalam dunia ini. Mengapa??? Karena seseorang bisa mengekspresikan kreativitas dan mengembangkan kemampuan yang tertanam pada diri mereka, serta semua bentuk dan berbagai macam pembelengguan tampaknya terkubur dalam-dalam pada masa ini. Tidak heran bila segala sesuatu terkesan bebas dan tanpa aturan, sehingga mereka menganggap bahwa mereka adalah raja untuk segala sesuatu yang mereka lakukan. Di masa ini juga adalah masa proses dimana para remaja mulai mengenal apa itu arti persahabatan, lawan jenis, dan rasa mencintai seseorang, ataupun pergulatan batin seorang remaja yang terungkap dan tergambar dalam berbagai jenis kenakalan.
Pada dunia remaja saat ini, sebagian remaja yang beruntung dan memang mumpunyai keinginanan untuk menjadi beruntung, tidak akan asing lagi dengan istilah kuliah ataupun ngampus. . Disinilah mereka mulai mengenal apa yang namanya hidup mandiri, karena sebagian besar mahasiswa-mahasiswi biasanya akan memulai sebuah kehidupan baru dimana mereka akan hidup terpisah dengan orang tua dan para saudara demi mencari kumpulan ilmu guna mengejar mimpi-mimpi yang telah mereka gantungkan di tanah perantauan. Disamping mulai mengenal kehidupan mandiri, mereka juga mulai mengenal kehidupan bebas tanpa adanya “pengawas” lagi yang mungkin mengawasi diri mereka  pada saat zaman mereka masih duduk di bangku sekolah. Serasa semua jerat besi baja yang selama ini melingkar pada tubuh mereka terlepas dan mulai bisa bergerak bebas kesana-keamari tanpa adanaya peraturan yang mengikat lagi. Maka disinilah pentingnya pengawasan diri sendiri dan juga harus lihai dalam memilih kondisi lingkungan.
Di dalam dunia kampus sendiri terdapat berbagai macam organisasi, mulaih dari organisasi intra kampus dari di tingkat fakultas samapi tingkat universitas dan juga ada organisasi mahasiswa ekstra kampus yang lebih akrab di panggil oleh kalangan mahasiswa dengan sebutan omek. Dalam omek kita akan diDIdik untuk bagaimana kita bisa berorganisasi dan berpolitik. Karena memang kehidupan di dalam kampus sendiri penuh dengan unsur polituk. Mulai dari posisi reKtor sampai dengan posisi karyawan biasa yang notabanya karyawan rendahan pun mulai menerapakan system politik dalam kehidupan mereka di dalam dunia kampus. Maka dari itu disini mahasiswa dituntut untuk bisa beradaptasi dalam mengarungi miniature kehidupan yang sesuai dengan kehidupan nyata ini melalui pembelajaran dalam omek atau pergerakan. Biasanya omek atau pergerakan itu sendiri terbagi menuru jenis agama atau dalam satu agama tapi beda aqidah. Nah lagi-lagi peran kita yang dituntut besar dalam menentukan mana omek yang sesuai dengan pribadi kita masing-masing. Dalam kegiatan yang sesungguhnya ada dalam omek itu sendiri tidak selalu berorientasi pada demo. Tapi masih banyak kegiatan-kegiatan positif yang ditawarkan oleh masing-masing omek.
Output yang diharapakn dari kegiatan-kegiatan dalam pergerakan adalah agar kita bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar, menularkan sisi positif yang telah kita dapatkan selama ini untuk perkembangan masyarakat  agar menjadi sebuah masyarakat yang berprinsip lebih baik lagi dan tidak lagi buta akan apa yang namanya politik, mulia dari mempengaruhi orang-orang disekitar kita missal keluarga terdekat sampai kalangan masyarakat bahwa pergerakan itu sebenarnya adalah suatu hal positif yang bisa mengembangkan kreatifitas mahasiswa dan mencetak mahasiswa  tidak sekedar kuliah pulang terus. namun masih banyak hal yang masih bisa dilakukan.
maka mulai dari sekarang jangan pernah kita berpikiran selalu negatif pada apa yang namanya PERGERAKAN.







Senin, 16 April 2012

Perang Hati dan Otak

Senin, 16 April 2012.
Di awal pekan minggu ke tiga bulan April, para calon pemimpin bangsa, calon penegak tiang negara dan para calon perubah sejarah dunia terlihat begitu menggebuh dalam mempersiapkan masa depan guna menyongsong keindahan di hari tua. Mereka telah mempersiapkan beberapa amunisi yang akan digunakan dalam perang yang lebih kejam dari perang seorang TNI, disana para petinggi mulaih mempersiapkan rencana untuk memberikan bantuan indah dan bersih bagi para pasukannya. Berbagai persiapanpun di lakukan, mulaih dari memberikan porsi latihan-latihan yang cukup menguras energi memori otak sampai persiapan mencari dan menggunakan kekuatan dari sang pemberi kekuatan. Semuanya dilakukan agar para prajurit bisa siap dan sukses mengalahkan perang yang terjadi di akhir masa bakti di dunia putih abu-abu.
Hari-hari yang ditunggupun akhirnya datang juga, seolah siap tidak siap, percaya tidak percaya atau sadar dan tidak sadar mereka harus mulai melakukan pertempuran. Meskipun di dalam sanubari mereka tidak ingin menyakiti perasaan antara hati dan otak, namun apa boleh buat itulah sesungguhnya yang harus mereka lakukan di hari yang paling bersejarah bagi kehidupan mereka. Di sisi hati, dia ingin berbuat kebaikan dan kejujuran tapi di sisi otak, dia hanya ingin apa yang namanya sukses dan berjaya tak peduli apapun cara yang dilakukan. Disinilah dituntut adanya benteng pelindung antara nafsu dan cahaya. siapa yang akan menjadi pemenang???
semua tergantung pada diri dan jiwa mereka sendiri. sebuah peperangan pasti akan memberikan sebuah kekecewaan atau kejayaan, mereka adalah suatu keadaan yang lumrah dan biasa. apapun yang terjadi tetaplah menjadi pribadi yang selalu berpegang teguh pada aturan yang dibuat untuk keindahan kaliaan.
maka disini saya mengucapkan selamat berjuang para generasi muda bangsa, ingatlah Indonesia kelak akan jatuh ditangan kalian semua, tetaplah tanamkan nilai luhur bangsa dan negara ini di pundak kalaian pada saat melakukan peperangan esok dan seterusnya...
GOOD LUCK !!!!!!!

Minggu, 15 April 2012

asal nulis

Sabtu, 14 April 2012
secercah cahaya matahari pagi memaksa mata ini untuk terbuka,  kulihat disekitar kamar lusuh ini dengan pandangan sayup penuh rasa kantuk, namun memory dalam otak segera menyadarkan bahwa aku harus bergegas untuk berangkat ke tempat dimana para sahabat-sahabati ku menunggu. segera ku kibaskan selimut tebal nan hangat yang semalam menemaniku dalam mengarungi mimpi indah. ku cabut handuk di sudut ruangan, dan tak lupa kuangkut seperangkat perlengkapan mandiku di atas lantai hitam yang seolah menggambarkan nasib dalam hatiku. 
waktu menunjukkan alarm tanda aku harus segera berangkat, ku tunggangi kuda besi merah untuk segera menuju tempat tujuan. disana kulihat beberapa sahabat-sahabati yang tak ubahnya para prajurit yang sedang menunggu kepastian kapan mereka akan diberangkatkan menuju medan perang, mereka membawa segerombolan tas yang terlihat penuh akan beberapa barang bawaan yang dipersiapkan untuk menemani tubuh mereka dalam menghadapi kegiatan yang mungkin akan membuat mereka capek dan jenuh. sebelum berangkat kami pun berdiskusi untuk menetapakan strategi yang cocok untuk masuk ke dalam medan perang tanpa harus berhadapan dengan para prajurit matre penjaga jalan raya. akhirnya kesepakatan pun  tercapai, kami sepakat  untuk mengarungi jalan yang biasa digunakan para tikus yang ingin selamat dari para penjaga itu.kami pun berankat dengan perasaan penuh harap akan keselamatan dalam perjalanan.
tak terasah sampailah kita pada tempat yang begitu indah dan terkesan penuh akan kehidupan hewan ternak. sekilas tempat itu terlihat begitu sunyi karena mungkin para prajurit yang lain belum tiba. kamipun melanjutkan perjalanan untuk menyusuri keadaan sekitar, tak berapa lama terlihatlah wajah-wajah baru yang terkesan menggambarkan pertemuan dari berbagai budaya dan tren berbaur menjadi satu dalam satu tempat yang terkenal akan hawa dinginnya.
disini aku bisa belajar bahwa sesungguhnya kita diciptakan dalam bentuk yang berbeda-bada karena Tuhan berkeinginan untuk membuat kita saling mengenal dan memahami satu sama lain bukan untuk diperbedakan.




Sabtu, 18 Februari 2012

Mengenal Kutipan, catatan kaki dan Catatan perut


Kutipan

·        Pengertian Kutipan.
Yakub Nasucha (2009: 79) menjelaskan “Pengutipan adalah proses peminjaman kalimat atau pendapat seorang pengarang atau ucapan seseorang yang ahli dalam bidang yang sedang ditulis. Maksudnya adalah bahwa tindakan mengutip pendapat tertulis atau melalui ucapan dari seorang pengarang dan ahli dalam penulisan karya ilmiah adalah dibenarkan, tindakan ini dilakukan dalam upaya memberikan sebuah penjelasan dari topik yang sedang dijelaskan.
·        Macam Kutipan
Macam dari kutian ada 2, yakni
1.     Kutpan Pendek, adalah kutipan yang memiliki kurang dari 40 kata dan 5 baris atau kalimat.
2.     Kutipan Panjang, adalah kutipan yang memiliki lebih dari 40 kata dan 5 baris atau kalimat.
·        Jenis Kutipan.
Jenis kutipan ada 3 macam
1.     Yakub Nasucha (2009: 80) menjelaskan ”Kutipan secara langsung, adalah penuls menulis apa adanya teks yang di kutip. Maksudya adalah bahwa penulis tidak mengubah kata-kata dari sebuah kutipan yang dikutipnya, hanya tinggal menyalin saja. Contoh : Kridalaksana (1984: 165) mengemukakan ”ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya yang dibedakan menurut topic, hubungan perilaku, dan medium pembicaraan”.
2.     Yakub Nasucha (2009: 80) menjelaskan “Kutipan secara tidak langsung, adalah penulis menuliskan intisari dari pendapat yang ada di sumber kutipan. Maksudnya adalah bahwa penulis disini tidak menulis semua kata-kata yang ingin dikutip, tapi hanya mengambil pokok atau intinya saja yang bisa mewakili seluruh kutipan yang hendak dikutip. Contoh : dengan demikian, dijelaskan “semakin besar peluang untuk mengembangkan bahasa Indonesia secara lisan dan tertulis untuk semua mahasiswa  yang berlatar belakang belakang berbeda-berbeda” (Rahayu, 2007: 3)
3.     Kutipan yang dikutip dari buku sumber yang sudah berupa kutipan, adalah penulis menulis sebuah kutipan yang memang telah dikutip oleh pihak lain terlebih dahulu. Contoh : Ketentuan Penulisan daftar isi seperti dikemukakan Bambang Dwiloka (2005: 99)adalah “judul bagian makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil, penulisan judul bagian dan judul subbagian dilengkapi dengan nomor halaman, tempat pembuatannya dalam makalah, dan penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan antarbagian dua spasi”.




Daftar Pustaka

Yakub Nasucha (2009: 84) menjelaskan “daftar pustaka adalah daftar yang memuat sejumlah pustaka atau sumber lain yang digunakan penulis untuk mendukung pendapatnya, membedakan pendapatnya dengan ahli lain, atau hanya sekedar memberikan informasi bahwa ahli lain memiliki pendapat yang tidak sejalan dengan pendapatnya. Maksudnya adalah bahwa daftar pustaka itu memuat sejumlah pustaka dari beberapa ahli lain yang menandakan bahwa penulis mempunyai etika kepada seseorang yang telah menulis atau melakukan kajian terhadap permasalahan terlebih dahulu.
Berikut beberapa cara menulis daftar pustaka:
1)      Cara Menulis Daftar Pustaka Berupa Buku: ditulis berurutan mulai dari nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerbitan.
ü  Contoh daftar pustaka satu nama: Keraf,Gorys. 2005. Komposisi. Flores: Nusa Indah
ü  Contoh daftar pustaka dua nama : Alwi, Hasan, Hans Lapoliwa. 2003. Tatabahasa Buku Bahasa Indonesia . Jakarta : Balai Pustaka.
ü  Contoh daftar pustaka tiga nama : Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwar. 1984. Kamus Arab – Indonesia. Yogyakarta : Pondok Pesantren Al-Munawwir  Krapyak.
2)      Cara menulis Daftar Pustaka Cara menulis Daftar Pustaka Yang berasal dari Buku Kumpulan Artikel:
Penulisannya sama dengan cara di atas, hanya ditambah dengan tulisan (Ed) diantara nama  
Contoh:Dick, Hartoko (Ed.). 2004. Golongan cendekiawan : Mereka yang Berumah di Angin. Jakarta: Gramedia.
3)      Cara menulis Daftar Pustaka dengan Mengambil Satu Artikel dari Buku Kumpulan Artikel.
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit oleh tanda kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul buku kumpulan artikel, dan nomor halaman.
Contoh: Geertz, Clifford. 2003. “Cendekiawan di Negara Berkembang”. Dalam Kemala Sartika (Ed.) , menjelajah Cakrawala: Kumpulan Karya Visioner Soedjatmiko. Jakarta: Gramedia
4)      Cara menulis Daftar PUstaka yang Berasal dari Artikel dalam Jurnal.
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun, dan nomor.
Contoh: Hanafi, A. 1989. “Partisipasidalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum Penelitian, 1(1): 33-47.
5)      Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel Majalah atau Koran.
Nam Penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Nama majalah atau Koran dicetak miring diikuti dengan domor halaman.
Contoh: Gardner, H. 1998. “Do Babies Sing A Universal Song?”. Psychological Today, hal.70
6)      Cara menulis Daftar Pustaka dari Koran Tanpa Penulis.
Nama Koran ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun terbit, judul, dan nomor halaman.
Contoh:Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 41.
7)      Daftar Pustaka di Karya Terjemahan.
Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu diikuti tahun terbit tulisan asli, judul terjemahan, nama penerjemah tahu terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Contoh: Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra: Satu Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji Saleh.2004. kualahlumpur: Dewan Baasa dan Pustaka.
8)      Daftar Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penulis diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi,tesis, atau disertasiyang diapit dengan tanda kutip, diikuti jenis karya ilmiah, nama kota tempat perguruan tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi. Contoh: Paramita, Pradnya.2007. ”Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Proses Pematangan Tomat”.Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret .
9)      Daftar Pustaka dari Internet
Nama Penulis diikuti dengan tahun, judu karya yang diapit tanda kutip, diakhiri alamat sumber pustaka dan tanggal akses.
Contoh: Herusanto. 2002.” Bioteknologi Pertanian” (online),(http://www.chang.jayaHeru.com/Biotekpertan04.htm, diakses tanggal 12 Desember 2002).


Catatan Kaki



Sri Utami (2009: 24) menjelaskan “catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku”. Maksudnya bahwa catatan kaki adalah sebuah catatan tambahan yang diletakkan pada bagian bawah dengan ukuran lebih kecil daripada huruf dalam teks yang berguna untuk menmbahkan rujukan uraian.
Penulisan Catatan Kaki : Nama, Judul (kota: penerbit, tahun) hlm.no hlm.
Contoh:Ali Mudhafar, Filsafat Ilmu (Yogyakarta : Liberty Yogyakarta, 1996) cet.1, hlm. 2.





Catatan Perut
Catatan perut adalah sebuah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah yang berfugsi untuk menjelaskan suatu kata yang berada dalam teks yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
Penulisan Catatan Perut: “……………………………………………..” (Nama, Tahun : No hal)
Contoh: dialektika adalah etode metafisika yang mendatangkan atau menghasilkan pengetahuan tertinggi (LoreBagus, 1997 Kamus Filsafat, hlm.167-164

Ciri-ciri Karya Ilmiah


 Pengertian Karya Ilmiah
Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah sebagai berikut :
Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.
Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.
Karya ilmiah, suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.




Ciri ciri karya ilmiah(Oleh: Masnur Muslich)
  • Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-
  • bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
  • Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
  • Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
  • Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data
  • digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
  • Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.

·         Syarat Karya Ilmiah
·         1.      Penulisannya berdasarkan hasil penelitian
·         2.      Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta
·         3.      Karangan mengandung masalah yang  sedang dicarikan pemecahannya
·         4.      Baik dalam penyajian maupun dalam  pemecahan masalah digunakan metode  tertentu
·         5.      Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur  dan cermat
·         6.      Bahasa yang digunakan hendaklah benar,  jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak  terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir

Jenis-Jenis Karya Ilmiah
Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah
popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan