Kutipan
·
Pengertian
Kutipan.
Yakub Nasucha (2009: 79) menjelaskan “Pengutipan adalah
proses peminjaman kalimat atau pendapat seorang pengarang atau ucapan seseorang
yang ahli dalam bidang yang sedang ditulis. Maksudnya adalah bahwa tindakan
mengutip pendapat tertulis atau melalui ucapan dari seorang pengarang dan ahli
dalam penulisan karya ilmiah adalah dibenarkan, tindakan ini dilakukan dalam
upaya memberikan sebuah penjelasan dari topik yang sedang dijelaskan.
·
Macam
Kutipan
Macam dari kutian ada 2, yakni
1. Kutpan Pendek, adalah kutipan yang
memiliki kurang dari 40 kata dan 5 baris atau kalimat.
2. Kutipan Panjang, adalah kutipan yang
memiliki lebih dari 40 kata dan 5 baris atau kalimat.
·
Jenis
Kutipan.
Jenis kutipan ada 3 macam
1. Yakub Nasucha (2009: 80) menjelaskan
”Kutipan secara langsung, adalah penuls menulis apa adanya teks yang di kutip.
Maksudya adalah bahwa penulis tidak mengubah kata-kata dari sebuah kutipan yang
dikutipnya, hanya tinggal menyalin saja. Contoh : Kridalaksana (1984: 165)
mengemukakan ”ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya yang
dibedakan menurut topic, hubungan perilaku, dan medium pembicaraan”.
2. Yakub Nasucha (2009: 80) menjelaskan
“Kutipan secara tidak langsung, adalah penulis menuliskan intisari dari
pendapat yang ada di sumber kutipan. Maksudnya adalah bahwa penulis disini
tidak menulis semua kata-kata yang ingin dikutip, tapi hanya mengambil pokok
atau intinya saja yang bisa mewakili seluruh kutipan yang hendak dikutip.
Contoh : dengan demikian, dijelaskan “semakin besar peluang untuk mengembangkan
bahasa Indonesia secara lisan dan tertulis untuk semua mahasiswa yang berlatar belakang belakang
berbeda-berbeda” (Rahayu, 2007: 3)
3. Kutipan yang dikutip dari buku sumber
yang sudah berupa kutipan, adalah penulis menulis sebuah kutipan yang memang
telah dikutip oleh pihak lain terlebih dahulu. Contoh : Ketentuan Penulisan
daftar isi seperti dikemukakan Bambang Dwiloka (2005: 99)adalah “judul bagian
makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil, penulisan judul bagian dan judul
subbagian dilengkapi dengan nomor halaman, tempat pembuatannya dalam makalah,
dan penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan
antarbagian dua spasi”.
Daftar Pustaka
Yakub
Nasucha (2009: 84) menjelaskan “daftar pustaka adalah daftar yang memuat
sejumlah pustaka atau sumber lain yang digunakan penulis untuk mendukung
pendapatnya, membedakan pendapatnya dengan ahli lain, atau hanya sekedar
memberikan informasi bahwa ahli lain memiliki pendapat yang tidak sejalan
dengan pendapatnya. Maksudnya adalah bahwa daftar pustaka itu memuat sejumlah
pustaka dari beberapa ahli lain yang menandakan bahwa penulis mempunyai etika
kepada seseorang yang telah menulis atau melakukan kajian terhadap permasalahan
terlebih dahulu.
Berikut beberapa
cara menulis daftar pustaka:
1)
Cara Menulis Daftar Pustaka Berupa Buku: ditulis
berurutan mulai dari nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku, tempat
penerbitan, dan nama penerbitan.
ü
Contoh daftar pustaka satu nama: Keraf,Gorys.
2005. Komposisi. Flores: Nusa Indah
ü
Contoh daftar pustaka dua nama : Alwi, Hasan,
Hans Lapoliwa. 2003. Tatabahasa Buku
Bahasa Indonesia . Jakarta : Balai Pustaka.
ü
Contoh daftar pustaka tiga nama : Munawwir,
Ahmad Warson, Al-Munawwar. 1984. Kamus
Arab – Indonesia. Yogyakarta : Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak.
2)
Cara menulis Daftar Pustaka Cara menulis Daftar
Pustaka Yang berasal dari Buku Kumpulan Artikel:
Penulisannya sama dengan cara di
atas, hanya ditambah dengan tulisan (Ed) diantara nama
Contoh:Dick, Hartoko (Ed.). 2004. Golongan
cendekiawan : Mereka yang Berumah di
Angin. Jakarta: Gramedia.
3)
Cara menulis Daftar Pustaka dengan Mengambil
Satu Artikel dari Buku Kumpulan Artikel.
Nama penulis
artikel ditulis di depan diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit
oleh tanda kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul
buku kumpulan artikel, dan nomor halaman.
Contoh: Geertz,
Clifford. 2003. “Cendekiawan di Negara Berkembang”. Dalam Kemala Sartika (Ed.) , menjelajah Cakrawala: Kumpulan Karya Visioner
Soedjatmiko. Jakarta: Gramedia
4)
Cara menulis Daftar PUstaka yang Berasal dari
Artikel dalam Jurnal.
Nama penulis artikel ditulis di depan
diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun, dan nomor.
Contoh: Hanafi, A. 1989. “Partisipasidalam
Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum Penelitian, 1(1): 33-47.
5)
Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari
Artikel Majalah atau Koran.
Nam Penulis ditulis terlebih dahulu
dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Nama majalah atau
Koran dicetak miring diikuti dengan domor halaman.
Contoh: Gardner, H. 1998. “Do Babies Sing A
Universal Song?”. Psychological Today,
hal.70
6)
Cara menulis Daftar Pustaka dari Koran Tanpa
Penulis.
Nama Koran ditulis terlebih dahulu diikuti
dengan tanggal, bulan, tahun terbit, judul, dan nomor halaman.
Contoh:Kompas.
18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 41.
7)
Daftar Pustaka di Karya Terjemahan.
Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu
diikuti tahun terbit tulisan asli, judul terjemahan, nama penerjemah tahu
terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Contoh:
Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra:
Satu Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji Saleh.2004. kualahlumpur:
Dewan Baasa dan Pustaka.
8)
Daftar Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau
Disertasi
Nama penulis diikuti dengan tahun yang
tercantum pada sampul, judul skripsi,tesis, atau disertasiyang diapit dengan
tanda kutip, diikuti jenis karya ilmiah, nama kota tempat perguruan tinggi,
nama fakultas, dan nama perguruan tinggi. Contoh: Paramita, Pradnya.2007.
”Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Proses Pematangan Tomat”.Skripsi. Surakarta: Fakultas Pertanian,
Universitas Sebelas Maret .
9)
Daftar Pustaka dari Internet
Nama Penulis diikuti dengan tahun, judu
karya yang diapit tanda kutip, diakhiri alamat sumber pustaka dan tanggal
akses.
Contoh: Herusanto. 2002.” Bioteknologi
Pertanian” (online),(http://www.chang.jayaHeru.com/Biotekpertan04.htm,
diakses tanggal 12 Desember 2002).
Catatan Kaki
Sri Utami (2009: 24) menjelaskan “catatan kaki adalah
keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku”. Maksudnya
bahwa catatan kaki adalah sebuah catatan tambahan yang diletakkan pada bagian
bawah dengan ukuran lebih kecil daripada huruf dalam teks yang berguna untuk
menmbahkan rujukan uraian.
Penulisan Catatan Kaki : Nama, Judul (kota: penerbit, tahun)
hlm.no hlm.
Contoh:Ali Mudhafar, Filsafat Ilmu (Yogyakarta : Liberty
Yogyakarta, 1996) cet.1, hlm. 2.
Catatan Perut
Catatan perut adalah sebuah keterangan yang dicantumkan pada
margin bawah yang berfugsi untuk menjelaskan suatu kata yang berada dalam teks
yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut.
Penulisan Catatan Perut: “……………………………………………..” (Nama, Tahun
: No hal)
Contoh: dialektika adalah etode metafisika yang mendatangkan
atau menghasilkan pengetahuan tertinggi (LoreBagus, 1997 Kamus Filsafat,
hlm.167-164
trimakasih atas bantuannya....
BalasHapusbermanfaat gan
BalasHapuschil kamukah ini?
BalasHapus